Ingin Memulai Bisnis? Simak Langkah-Langkah Awal Ini agar Berhasil

5 min read
10 langkah untuk memulai bisnis

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh World Economic Forum, sepertiga orang Indonesia ingin menjadi pengusaha dan memiliki bisnis sendiri. Nah, apakah sobat Kilat juga ingin memulai bisnis sendiri? Sobat berada dalam halaman yang tepat, karena kali ini tim Dompet Kilat akan menyajikan langkah-langkah untuk memulai bisnis.

Ada sebuah ungkapan bahwa bisnis yang baik adalah bisnis yang berhasil menyelesaikan masalah. Saat ini adalah waktu yang paling tepat untuk memulai bisnis. Dengan bantuan teknologi, kamu bisa membangun bisnis yang mencoba untuk mengatasi masalah.

Berita baiknya (atau mungkin buruk?) adalah masalah bisa dipastikan akan selalu ada. Sebut saja masalah di bidang transportasi melahirkan banyak usaha yang tergolong sukses seperti Gojek, Grab dan lain-lain.

Masalah di bidang kesehatan coba diatasi oleh Halodoc, Lifepack, Alodokter dan lain sebagainya. Masalah di bidang pendidikan? Ada Zenius, Ruangguru, Pahamify dan sebagainya. Masalah di bidang finansial? Ada Dompet Kilat, OVO, Kredivo dan lain-lain.

Tanpa berlama-lama lagi, mari kita simak langkah-langkah apa yang harus dilakukan kalau kamu ingin memulai bisnis sendiri.

1.  Sempurnakan Ide Bisnis

Sobat Kilat bisa menyebutkan masalah apa yang saat ini penting untuk diselesaikan, maka Sobat juga bisa menemukan ada bisnis atau start up yang coba menyelesaikan masalah. Saat ini, masalah adalah sumber profit atau bahasa kerennya profitable solutions.

Salah satu cara yang tepat untuk ide bisnis adalah dengan mencari masalah. Dari hal ini kemudian kamu bisa menawarkan solusi apa yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut dengan menawarkan barang dan jasa yang kamu buat.

Namun, gak semua bisnis juga berusaha menyelesaikan masalah. Mungkin bisa juga memasuki industri yang sudah mapan. Tetapi, jika seperti ini, kamu harus memiliki beberapa perbedaan dan keunggulan dalam beberapa hal seperti harga, efektivitasnya hingga experience nya.

Kamu boleh bertanya pada banyak pengusaha yang memulai bisnisnya dari nol dan akan mendapatkan jawaban bahwa memulai bisnis sendiri bukanlah jalan yang mudah. Oleh karena itu, kamu juga harus memiliki ketertarikan yang kuat agar tidak mudah putus asa di tengah jalan.

Salah satu pakar di bidang entrepreneurship, Simon Sinek mengatakan bahwa “selalu mulai dengan pertanyaan kenapa”. Dengan berhasil menjawab pertanyaan kenapa, kamu memiliki tujuan dan visi yang jelas. Saat memiliki tujuan yang jelas, kamu akan menjadi lebih kuat dan tahan banting ketika mengalami berbagai cobaan dan naik turunnya dunia usaha.

2.  Mencari Nama Bisnis

Nama dari bisnis yang ingin kamu bangun menjadi sangat penting untuk kepentingan branding dan keberlangsungan bisnis. Kamu juga perlu mencari tahu apakah sudah ada yang menggunakan nama tersebut atau belum.

Sebab, jika kamu menggunakan nama yang sudah digunakan terlebih dahulu oleh orang lain, kamu bisa melanggar hak cipta dan hak kekayaan intelektual yang nantinya malah berakibat buruk terhadap bisnis yang kamu bangun.

3.  Lakukan Riset Pasar

Setelah kamu bisa menyempurnakan ide bisnis kamu, memiliki ketertarikan di bidang itu dan memiliki tujuan yang jelas, hal berikutnya adalah melakukan riset pasar. Bisnis kamu akan sulit bertahan lama kalau gak ada orang yang tertarik untuk membeli barang atau jasa yang kamu tawarkan.

Riset pasar adalah saat di mana kamu menyeimbangkan mimpi dan visi besarmu dengan kenyataan yang ada. Dari riset ini kamu bisa melihat apakah ide yang kamu kembangkan memiliki potensi untuk berhasil?

Pada langkah ini, kamu juga bisa mencari tau siapa saja pemain yang sudah lebih dulu terjun di dalam industri ini. Dari sini kamu dapat belajar dan mengetahui banyak hal yang memang dibutuhkan pasar, apa saja yang kira-kira masih kurang dan di bagian apa kamu bisa mengoptimalkan ide agar lebih baik dibandingkan dengan kompetitor.

4.  Siapkan Perencanaan Keuangan

Nah, setelah memiliki ide dan melakukan riset pasar, perencanaan keuangan adalah hal yang paling penting di dalam usaha. Bagaimanapun, setiap pengusaha menginginkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Oleh karena itulah perencanaan keuangan menjadi hal yang paling vital.

Kamu perlu menghitung berapa biaya produksi, berapa harga jual, berapa biaya marketing dan lain sebagainya hingga berapa keuntungan yang didapat dari setiap penjualan. Kemudian kamu juga perlu melakukan analisis dan prediksi berapa lama kira-kira usaha kamu mencapai break-even point (balik modal).

Memang gak semua bisnis mengharuskan memiliki modal yang banyak. Namun, jika ingin bertahan dalam sebuah industri, kamu harus mendapatkan keuntungan untuk membuat bisnis terus berjalan. Entah itu untuk memenuhi kebutuhan kamu sendiri, membayar orang lain yang membantu, membayar sewa tempat dan lain sebagainya.

5.  Menulis Rencana Bisnis

Langkah berikutnya untuk memulai bisnis adalah menulis business plan atau rencana bisnis. Di tahap ini, kamu harus bisa menjelaskan dengan rinci visi-misi bisnis kamu, siapa target pasarnya, siapa saja kompetitornya, produk apa yang ingin ditawarkan, rencana keuangan dan tujuan akhir dari bisnis yang ingin kamu bangun ini.

Rencana bisnis merupakan blueprint dari apa yang akan dilakukan oleh bisnis yang kamu bangun. Jika kamu membutuhkan suntikan dana dari investor, mereka pasti akan mempertanyakan rencana bisnis yang sudah kamu tuliskan untuk mendapatkan gambaran apakah bisnis yang kamu bangun ini memiliki prospek yang bagus.

6.  Memulai Bisnis Tersebut

Setelah langkah-langkah sebelumnya terpenuhi, kamu bisa memulai bisnis secara perlahan. Hanya dengan cara memulai bisnis kamu bisa mendapatkan banyak masukan dari pasar sehingga dapat menyempurnakan bisnis dan mengembangkannya lagi.

Setelah memulai bisnis, kamu juga bisa menemukan kekurangan-kekurangan dan aspek apa yang dibutuhkan agar usaha yang kamu bangun ini bisa berkembang ke depannya. Entah itu mencari investor untuk suntikan modal, mencari orang-orang yang tepat untuk membantu keperluanmu dan lain sebagainya.

Saat ini, memulai bisnis gak lagi membutuhkan kantor atau tempat secara fisik. Dengan bantuan teknologi, kamu bisa mulai dari kamar tidur, garasi rumah dan tempat-tempat lainnya. Hanya saja, ini sangat bergantung dari usaha apa yang ingin kamu bangun. Toh, Apple dan Amazon saja berawal dari garasi rumah.

7.  Promosikan Bisnis Kamu

Ketika bisnis kamu sudah berjalan, maka kamu perlu menarik klien dan konsumen yang kamu targetkan. Mempromosikan bisnis juga berarti menunjukkan ke pasar nilai jual dari bisnis kamu, keunikan (unique selling point), apa saja barang atau jasa yang kamu tawarkan hingga keunggulan dari produk kamu.

Kamu juga perlu untuk membuat marketing plan agar kegiatan promosi ini berjalan sesuai dengan rencana dan target konsumen yang disasar. Dari sini, kamu bisa mendapat informasi tentang rencana apa saja yang berjalan dengan baik, berapa biaya dari kegiatan marketing hingga usaha-usaha apa saja yang kemudian bisa dilakukan

8.  Membuat Tim yang Baik

Membuat tim sangat bergantung pada rencana bisnis kamu. Mungkin saja kamu memulai bisnis dari awal bersama co-founder sehingga sejak awal tim sudah terbentuk. Kalau kamu memulai bisnis bersama orang lain, maka perlu diperjelas berapa pembagian keuntungannya, apa saja yang harus dikerjakan oleh masing-masing orang dan lain sebagainya. Semuanya harus diperjelas untuk meminimalisir konflik yang dapat terjadi di kemudian hari.

Nah, selain modal, salah satu faktor eksternal yang sama pentingnya adalah tim yang baik. Kamu juga harus memastikan apa saja yang dibutuhkan oleh bisnis kamu sebelum merekrut orang baru.

Kalau kamu perlu untuk merekrut seseorang, maka pastikan merekrut orang yang tepat yang dapat membantu mewujudkan visi kamu di dalam bisnis tersebut. Tim yang baik adalah kunci keberhasilan dari setiap bisnis.

9.  Mengurus Legalitas Bisnis

Langkah ini sangat bergantung dari skala awal bisnis kamu. Namun, pada akhirnya semua bisnis pasti membutuhkan legalitas agar dapat berjalan dengan aman. Nah, legalitas sebuah bisnis juga sangat dibutuhkan ketika ingin menjalin kerjasama dengan bisnis lain.

Tanpa legalitas, kepercayaan orang terhadap bisnis kamu bisa berkurang. Selain itu, mungkin saja di kemudian hari ada masalah-masalah hukum yang mengganjal sehingga perlu di bawah ke ranah hukum. Jika kamu gak punya legalitas, bisa dipastikan bisnis kamu pasti akan kalah di mata hukum.

10.  Mencari Bantuan Modal

Mencari bantuan modal ini bisa saja dilakukan pada tahap awal sebelum memulai bisnis. Namun, ide yang brilian tetap membutuhkan eksekusi yang baik pula jika ingin berhasil. Oleh karena itu, investor biasanya melihat bagaimana performa sebuah bisnis dalam jangka waktu tertentu sebelum berani menggelontorkan dana pada bisnis tersebut.

Oleh karena itu, sebelum mencari investor untuk menambah modal dan mengembangkan usaha, lebih baik kamu sudah menjalankan bisnis tersebut. Dengan menjalankan bisnis, kamu jadi lebih mengetahui secara rinci apa saja yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis tersebut.

Pengetahuan dan pengalaman ini penting agar kamu bisa menjelaskan ke investor apa saja yang akan kamu lakukan dengan bantuan modal dari investor tersebut. Mungkin saja untuk merekrut orang baru, menjalankan kegiatan marketing yang lebih masif, membuka cabang di lokasi baru dan lain sebagainya.

Saat ini ada berbagai cara untuk mendapatkan bantuan modal usaha, berikut beberapa di antaranya:

  • Tabungan Pribadi. Banyak juga pengusaha yang memulai bisnisnya dengan menggunakan tabungan pribadi. Hal ini cukup berisiko karena gak ada jaminan bahwa bisnis yang kamu bangun akan berhasil.
  • Meminjam modal pada Bank. Biasanya Bank memiliki kebijakan untuk memberikan pinjaman modal usaha. Namun, biasanya Bank membutuhkan aset sebagai jaminan kalau sewaktu-waktu peminjam gagal bayar.
  • Mencari angel investors. Angel investors merupakan orang-orang yang memiliki banyak uang dan tertarik pada ide bisnis kamu sehingga ia mau meminjamkan uangnya sebagai modal usaha kamu dengan kesepakatan-kesepakatan tertentu.
  • Crowdfunding. Saat ini ada beberapa fintech seperti Dompet Kilat yang menyediakan jasa untuk urun dana. Kamu hanya perlu mengunggah business plan dan kemudian orang-orang yang tertarik terhadap ide kamu akan menyumbangkan sebagian dananya untuk usaha kamu.
  • Peer-to-Peer Lending. Konsep peer-to-peer lending ini mirip dengan crowdfunding, hanya saja penyedia jasa seperti Dompet Kilat yang berperan untuk mengatur kemana uang dari lenders disalurkan terhadap usaha-usaha tertentu. Bukan lenders yang memilih langsung usaha apa yang ingin mereka danai.

Nah, itulah 10 langkah dari tim Dompet Kilat untuk Sobat yang ingin memulai bisnis. Namun, perlu diperhatikan bahwa langkah-langkah ini bukanlah sebuah panduan yang rigid dan harus diikuti step by step. Kamu perlu menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing, sebesar apa skala bisnis yang ingin kamu bangun hingga kenyataan yang ada di pasar saat ini.

Kalau kamu sudah betul-betul yakin untuk memulai bisnis, Sobat harus mempersiapkan segala konsekuensi yang mungkin dapat terjadi. Sebab, menjadi pengusaha dan memulai bisnis bukanlah perjalanan yang mudah. Dibutuhkan ketahanan yang luar biasa agar dapat mengantarkan usaha yang kamu bangun menuju gerbang keberhasilan.

Setelah membaca 10 langkah ini, apakah Sobat Kilat yakin bisa memulai bisnis? Atau adakah Sobat yang sudah memulai bisnis dan memiliki cara-cara lain atau tips untuk membangun bisnis yang sustainable dan profitable? Yuk, share cerita Sobat di sini agar yang lain juga bisa ikut membaca.

Penulis: Fadhel Yafie

Referensi:

Business News Daily (2020) | How to Start a Business: A Step-by-Step Guide

Small Business Administration | 10 steps to start your business

The Balance (2019) | 10 Steps to Start a Small Business

The Balance (2019) | How to Start a Small Business When You Don’t Have Money

World Economic Forum (2019) | In Indonesia, over a third of young people want to be entrepreneurs

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © PT Indo Fin Tek 2016 - 2021 | Newsphere by AF themes.